Wednesday, January 18, 2012

Sejarah : Perkembangan Budaya


Apa arti dari kebudayaan?

Menurut Prof. Koentjaraningrat : Kebudayaan adalah keseuruhan dari sistem gagasan, sistem tindakan, dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar.
Menurut Ki Hajar Dewantoro : Kebudayaan adalah keseluruhan dari hasil cipta, rasa, dan karsa manusia dalam kehidupan masyarakat. Di dalamnya mengandung nilai-nilai intelektual, moral, etika, dan estetika.
Menurut E. B. Tylor : Kebudayaan adalah sebuah sistem yang kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan (religi), hukum, adat-istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.


Apa fungsi dari kebudayaan?

Menjadi pedoman dan pengarah dalam bersikap dan berperilaku di masyarakat, baik sendiri maupun kelompok.
Dapat mendatangkan rasa senang, puas, dan bahagia.
Mempermudah manusia dalam memenuhi kebutuhannya, misalnya sistem peralatan dan teknologi.
Menjadi identitas dan kebanggan suatu kelompok masyarakat atau bangsa.
Menjadi sarana untuk berinteraksi dengan bangsa-bangsa atau suku bangsa lain. Contoh: bahasa dan kesenian


Jelaskan bagaimana awal mula pembentukan budaya di Indonesia!


Pada sekitar tahun 3000-2500 SM, orang-orang Austronesia mulai berlayar menyeberangi lautan menuju Taiwan dan kepulauan Filipina. Penyebaran Austronesia berlangsung terus hingga tahun 2500 SM mereka mulai memasuki Sulawesi,  Kalimantan dan pulau-pulau lain di sekitarnya. Dalam sekitar tahun 2000 SM kemungkinan mereka telah mencapai Maluku dan Papua. Dalam masa yang sama itu pula orang-orang Austronesia dari daratan Asia Tenggara berangsur-angsur memasuki Semenanjung Malaysia dan pulau-pulau bagian barat Indonesia. Migrasi ke arah pulau-pulau di Pasifik berlanjut terus hingga sekitar tahun 500 SM hingga awal Masehi.


Ketika migrasi telah mulai jarang dilakukan, dan orang-orang Austronesia telah menetap di beberapa wilayah Asia Tenggara, terbukalah kesempatan untuk lebih mengembangkan kebudayaan secara lebih baik lagi. Antara abad ke-5 SM hingga abad ke-2 M, terdapat bentuk kebudayaan yang didasarkan kepada kepandaian seni tuang perunggu, dinamakan Kebudayaan Dong-son. Hasil-hasil artefak perunggu yang bercirikan ornament Dong-son ditemukan tersebar meluas di hampir seluruh kawasan Asia Tenggara, dari Myanmar hingga kepulauan Kei di Indonesia timur.


Bermacam artefak perunggu yang mempunyai ciri Kebudayaan Dong-son, contohnya nekara dalam berbagai ukuran, moko (tifa perunggu), candrasa (kampak upacara), pedang pendek, pisau pemotong, bejana, boneka, dan kampak sepatu. Ciri utama dari artefak perunggu Dong-son adalah kaya dengan ornamen, bahkan pada beberapa artefak hampir seluruh bagiannya penuh ditutupi ornamen. Di awal tarikh Masehi, dalam periode protosejarah, dapat dipastikan banyak pelaut dan niagawan dari Cina dan India saling berkunjung. Para pelaut tersebut sudah pasti melalui laut, selat, dan pantai-pantai. Pada masa itulah terjadi interaksi yang menyebabkan terjadinya pertukaran kebudayaan.


Ada 3 aspek yang diterima dari kebudayaan India oleh kebudayaan di Indonesia, yaitu (1) agama Hindu-Buddha, (2) penggunaan aksara Pallawa yang menjadi dasar terbentuknya aksara-aksara tradisional, dan (3) sistem kalender Saka. Berpijak kepada 3 hal itulah maka kebudayaan Austronesia menjadi lebih pesat berkembang memasuki zaman sejarahnya. Banyak sumber sejarah yang menyatakan bahwa raja-raja yang baru dilantik akan mengirimkan utusan ke Cina sebagai informasi atas kedudukan barunya.


Agama Islam adalah pengaruh luar yang datang, para pembawanya yang merupakan kaum niagawan, maka pada awalnya agama tersebut perkembang di wilayah yang mempunyai pantai dan bandar niaga, sudah pasti Islam akan berkembang di wilayah kepulauan dan wilayah tepian kontinental yang kerapkali dikunjungi para pedagang Islam. Tidak bisa dipungkiri bahwa Islam adalah bentuk kebudayaan yang turut memperkaya perkembangan kebudayaan Austronesia.

Adakah hubungan antara penjajahan di Indonesia dengan masuknya budaya asing? Jelaskan!


Ada. Selama penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia yang berabad-abad dan bertahun-tahun, mempengaruhi dalam kebudayaan bangsa, misalnya saja cara bergaul,dan etika (cara bersikap). Dengan adanya penjajahan, bangsa Indonesia menjadi lebih terbuka terhadap perubahan dan perkembangan dunia luar. Misalnya saja, menerima bantuan dari negara lain dalam menggapai kemerdekaan, melakukan perdagangan Internasional, mengikuti organisasi Internasional, sehingga lebih banyak budaya asing yang masuk ke dalam negeri.

Apa dampak positif dan negatif dari pengaruh budaya asing bagi budaya lokal? Berilah contoh!


Dampak positif : Masyarakat Indonesia lebih mengenal budaya asing sebagai referensi untuk mengembangkan budaya sendiri. Contoh : tarian kontemporer yang merupakan campuran tarian tradisional dan modern.
Dampak negatif : Budaya lokal akan semakin tergusur atau terlupakan. Contoh : Masyakat lebih suka mengikuti tren budaya bangsa lain daripada budaya indonesia (misal, dengan menggunakan bahasa asing tetapi tidak mengenal bahasa daerah sendiri).

Sebutkan faktor cepatnya budaya asing masuk ke Indonesia?

Banyak generasi muda merasa bahwa budaya asing lebih cocok dengan kehidupan meraka.
Kurangnya rasa nasionalisme.
Kurang ketatnya filter terhadap budaya asing.
Labilnya mental cinta dan bangga terhadap kebudayaan bangsa sendiri.

Bagaimana upaya pemerintah serta masyarakat untuk meminimalkan dampak negatif budaya asing?

Perlunya pemerintah mensosialisasikan kebudayaan untuk menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap budaya Indonesia.
Hidup dengan berlandaskan pancasila sebagai ideologi dan pandangan hidup (menggunaka Pancasila sebagai filter kebudayaan)
Upaya melalui pendidikan agama, untuk menumbuhkan keimanan, keteguhan serta keyakinan diri dalam menjalankan nilai-nilai agama dalam kehidupan berbangsa.
Mempublikasikan atau memperkenalkan budaya melalui media masa pada generasi muda.
Menumbuhkan kecintaan terhadap budaya bangsa.

Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan budaya di Indonesia?

Jumlah penduduk Indonesia 200 juta orang dimana mereka tinggal tersebar di berbagai pulau. Mereka juga mendiami wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan.
Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis kebudayaan yang ada di Indonesia.
Kemudian juga berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia.


Apa hubungan kebudayaan dengan konflik yang terjadi di Indonesia?

Jumlah kelompok suku bangsa di Indonesia kurang lebih 700’an sukubangsa, dengan berbagai tipe kelompok masyarakat yang beragam, masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk yang rapuh. Rapuh dalam artian dengan keragaman perbedaan yang dimilikinya maka potensi konflik yang dipunyainya juga akan semakin tajam. Perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat akan menjadi pendorong untuk memperkuat isu konflik yang muncul di tengah-tengah masyarakat.

Apa fungsi pemerintah dalam perkembangan kebudayaan?


Dalam perkembangan kebudayaan, pemerintah berfungsi sebagai pengayom dan pelindung bagi warganya, sekaligus sebagai penjaga tata hubungan interaksi antar kelompok-kelompok kebudayaan yang ada di Indonesia agar tidak terjadi konflik di antara keanekaragaman yang ada.

Apa akibatnya jika pemerintah tidak memberikan ruang yang cukup bagi perkembangan budaya?

Kebudayaan yang berkembang di masyarakat, termasuk didalamnya kebudayaan kelompok sukubangsa asli dan kelompok marginal, menjadi terbelakang dan tersudut. Hal ini seringkali terjadi pada saat masa Orde Baru. Pemerintah menentukan baik buruknya suatu produk kebudayaan berdasarkan kepentingannya. Implikasi yang kuat dari politik kebudayaan ini adalah penyeragaman kebudayaan untuk menjadi “Indonesia”. Dalam artian bukan menghargai perbedaan yang tumbuh dan berkembang secara natural, namun dimatikan sedemikian rupa untuk menjadi sama dengan identitas kebudayaan yang disebut sebagai ”kebudayaan nasional Indonesia”.


Apa yang kamu ketahui tentang konsep multikulturalisme?

Setelah reformasi 1998, muncul kesadaran baru tentang bagaimana menyikapi perbedaan dan keanekaragaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Yaitu kesadaran untuk membangun masyarakat Indonesia yang sifatnya multibudaya, yaitu mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan baik secara individual maupun secara kebudayaan. Dalam model multikultural ini, sebuah masyarakat mempunyai sebuah kebudayaan yang berlaku umum dalam masyarakat tersebut yang coraknya seperti sebuah mosaik. Di dalam mosaik tercakup semua kebudayaan dari masyarakat-masyarakat yang lebih kecil yang membentuk terwujudnya masyarakat yang lebih besar, yang mempunyai kebudayaan yang seperti sebuah mosaik tersebut. Model multibudayaisme ini sebenarnya telah digunakan sebagai acuan oleh para pendiri bangsa Indonesia dalam mendesain apa yang dinamakan sebagai kebudayaan bangsa, sebagaimana yang terungkap dalam penjelasan Pasal 32 UUD 1945, yang berbunyi: “kebudayaan bangsa (Indonesia) adalah puncak-puncak kebudayaan di daerah”.

Apa yang dimaksud dengan cultural diversity?

Jika kita merujuk kepada konvensi UNESCO 2005 (Convention on The Protection and Promotion of The Diversity of Cultural Expressions) tentang keragaman budaya atau “cultural diversity”, cultural diversity diartikan sebagai kekayaan budaya yang dilihat sebagai cara yang ada dalam kebudayaan kelompok atau masyarakat untuk mengungkapkan ekspresinya. Hal ini tidak hanya berkaitan dalam keragaman budaya yang menjadi kebudayaan latar belakangnya, namun juga variasi cara dalam penciptaan artistik, produksi, disseminasi, distribusi dan penghayatannya, apapun makna dan teknologi yang digunakannya. Atau diistilahkan oleh Unesco dalam dokumen konvensi UNESCO 2005 sebagai “Ekpresi budaya” (cultural expression). Isi dari keragaman budaya tersebut akan mengacu kepada makna simbolik, dimensi artistik, dan nilai-nilai budaya yang melatarbelakanginya.

Sebutkan konflik budaya Indonesia yang kamu ketahui!

Penggunaan lagu “Rasa Sayange” di iklan pariwisata Malaysia.
Penggakuan tari “Pendet” oleh Malaysia.
Pendirian Museum Kerinci di Kuala Lumpur, Malaysia.
Pengakuan hak patem tempe dan tahu oleh Jepang.

Mengapa terjadi pengklaiman budaya Indonesia oleh negara lain?

Apabila yang dimaksud dengan negara lain tersebut Malaysia, penyebabnya karena Indonesia memiliki kisah kedekatan dengan mereka, baik secara kultural, maupun historis. Dan apabila yang dimaksud dengan negara lain itu ‘bukan Malaysia’, penyebab pengklaiman karena Indonesia yang kaya akan kebudayaan. Bahkan di setiap daerah di Indonesia memiliki budaya tersendiri begitupula suku pedalaman.

Faktor apa yang menyebabkan Malaysia melakukan pengklaiman budaya Indonesia?

Indonesia tidak terlalu memperhatikan kebudayaannya sendiri, sehingga terdapat celah untuk Malaysia melakukan pengklaiman.
Melalui kebudayaan, Malaysia dapat menarik wisatawan. Contoh: membuat iklan pariwisata dengan lagu Rasa Sayange. Malaysia menggunakan kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam sebagai daya tarik utama bagi para wisatawan.
Malaysia dan Indonesia memiliki kedekatan baik secara kultur maupun historis. Mayoritas orang Malaysia adalah orang Melayu, di Indonesia pun ada wilayah yang didiami orang Melayu. Jadi, kebudayaan Indonesia dan Malaysia memang memiliki beberapa kesamaan, namun tidak secara keseluruhan, Indonesia memiliki berbagai kebudayaan lain selain budaya Melayu. Kesamaan ini yang seringkali dijadikan alasan bagi Malaysia untuk mengambil kebudayaan Indonesia.

Bagaimana bisa terjadi pengklaiman kesenian reog Ponorogo oleh Malaysia?

Malaysia mengakui bahwa reog itu miliknya, namanya bukan Reog melainkan Barongan. Masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Ponorogo sangat tidak setuju dengan hal tersebut. Pemerintah Kabupaten Ponorogo sebenarnya telah mendaftarkan tarian Reog Ponorogo sebagai hak cipta milik Kabupaten Ponorogo tercatat dengan nomor 026377 tertanggal 11 Februari 2004 dan diketahui langsung oleh Menteri Hukum dan HAM RI, tetapi hal tersebut sepertinya tak dapat mencegah kasus Barongan terjadi. Konon, kesenian reog dibawa ke Malaysia oleh TKI di Malaysia yang sering mengadakan pertunjukkan reog untuk memperkenalkan budaya Indonesia, tetapi polisi diraja Malaysia memuat syarat jika reog tetap ingin dimainkan maka namanya harus diubah menjadi “singa barongan UMNO” (tambahan kata UMNO itu adalah paksaan dari partai yang berkuasa saat itu). Bahkan, pemerintah Malaysia menggunakan budaya Indonesia untuk melakukan promosi wisata Malaysia.

Apa yang dilakukan pemerintah agar konflik-konflik kebudayaan tersebut tidak terulang lagi?

Pemerintah harus segera mematenkan budaya budaya asli Indonesia.
Masyarakat harus menjaga kebudayaan agar dapat terpelihara.
Perlunya pemerintah mensosialisasikan kebudayaan untuk menumbuhkan kepedulian dan kecintaan masyarakat terhadap budaya Indonesia.

No comments:

Post a Comment